Smart City
Smart City disebut juga Kota Pintar. Sebuah kota pintar (smartcity) menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan, untuk mengurangi biaya dan konsumsi sumber daya, dan untuk terlibat lebih efektif dan aktif dengan warganya.
Sektor kunci 'pintar' termasuk transportasi, energi, kesehatan, air dan limbah. Sebuah kota yang cerdas harus mampu merespon lebih cepat untuk kota dan tantangan global dari satu dengan 'transaksional' hubungan sederhana dengan warganya.
Yang menarik dari smart city ini adalah smart city dimotivasi oleh tantangan utama, termasuk perubahan iklim, restrukturisasi ekonomi, pindah ke ritel online dan hiburan, populasi penuaan, dan tekanan pada keuangan publik.
A. Karakteristik Smart City
Telah dikemukakan bahwa kota pintar (juga masyarakat, kelompok bisnis, aglomerasi perkotaan atau wilayah) menggunakan teknologi informasi untuk :
1) Membuat lebih efisien penggunaan infrastruktur fisik (jalan, lingkungan dibangun dan aset fisik lainnya) untuk mendukung kuat dan sehat ekonomi, sosial, pengembangan budaya.
2) Terlibat secara efektif dengan orang-orang lokal dalam pemerintahan daerah dan keputusan dengan menggunakan proses inovasi terbuka dan e-partisipasi dengan penekanan pada partisipasi warga dan co-desain.
3) Belajar, beradaptasi dan berinovasi dan dengan demikian merespon lebih efektif dan segera untuk mengubah keadaan.
B. Sepuluh Elemen pada Smart City dan Perananya
C. Perbedaan Smart dan Intellegence
Smart berarti pintar, dalam hal ini pintar berarti mampu melakukan sesuatu dengan baik, teratur, dan rapi, sesuai dengan aturan/etika yang berlaku, serta mampu menyerap informasi dengan baik dan cepat, sebagai hasil dari pembelajaran (proses belajar kontinue). Perbedaan dengan kecerdasan (intellegent), dimana lebih ditekankan pada improvisasi dan ide-ide kreatif, dengan terkadang tidak menghiraukan aturan yang berlaku. Kecerdasan merupakan sebuah potensi, yang apabila diasah dan dikelola dengan baik, akan menciptakan kepintaran terhadap satu atau beberapa buah bidang. Sebaiknya pintar tidak berangkat dari kondisi/potensi cerdas, tetapi sebagai hasil dari proses belajar secara kontinu dan terus - menerus untuk menjadi lebih baik.
D. Enam Jenis Pembagian Smart City
Smart City dibagi menjadi 6 , yg meliputi :
Sektor kunci 'pintar' termasuk transportasi, energi, kesehatan, air dan limbah. Sebuah kota yang cerdas harus mampu merespon lebih cepat untuk kota dan tantangan global dari satu dengan 'transaksional' hubungan sederhana dengan warganya.
Yang menarik dari smart city ini adalah smart city dimotivasi oleh tantangan utama, termasuk perubahan iklim, restrukturisasi ekonomi, pindah ke ritel online dan hiburan, populasi penuaan, dan tekanan pada keuangan publik.
View More --> Wikipedia
Telah dikemukakan bahwa kota pintar (juga masyarakat, kelompok bisnis, aglomerasi perkotaan atau wilayah) menggunakan teknologi informasi untuk :
1) Membuat lebih efisien penggunaan infrastruktur fisik (jalan, lingkungan dibangun dan aset fisik lainnya) untuk mendukung kuat dan sehat ekonomi, sosial, pengembangan budaya.
2) Terlibat secara efektif dengan orang-orang lokal dalam pemerintahan daerah dan keputusan dengan menggunakan proses inovasi terbuka dan e-partisipasi dengan penekanan pada partisipasi warga dan co-desain.
3) Belajar, beradaptasi dan berinovasi dan dengan demikian merespon lebih efektif dan segera untuk mengubah keadaan.
B. Sepuluh Elemen pada Smart City dan Perananya
- Infrastruktur
- Modal
- Aset
- Perilaku
- Budaya
- Ekonomi
- Sosial
- Teknologi
- Politik
- Lingkungan
C. Perbedaan Smart dan Intellegence
Smart berarti pintar, dalam hal ini pintar berarti mampu melakukan sesuatu dengan baik, teratur, dan rapi, sesuai dengan aturan/etika yang berlaku, serta mampu menyerap informasi dengan baik dan cepat, sebagai hasil dari pembelajaran (proses belajar kontinue). Perbedaan dengan kecerdasan (intellegent), dimana lebih ditekankan pada improvisasi dan ide-ide kreatif, dengan terkadang tidak menghiraukan aturan yang berlaku. Kecerdasan merupakan sebuah potensi, yang apabila diasah dan dikelola dengan baik, akan menciptakan kepintaran terhadap satu atau beberapa buah bidang. Sebaiknya pintar tidak berangkat dari kondisi/potensi cerdas, tetapi sebagai hasil dari proses belajar secara kontinu dan terus - menerus untuk menjadi lebih baik.
D. Enam Jenis Pembagian Smart City
Smart City dibagi menjadi 6 , yg meliputi :
- Smart Economy
- Smart Mobility
- Smart Governance
- Smart People
- Smart Living
- Smart Environment
0 komentar:
Post a Comment